Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tengah menyusun naskah kebijakan yang bertujuan menjadi pedoman bagi desa-desa di seluruh Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan dan menghadapi dampak perubahan iklim.
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT, Mulyadin Malik, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang merancang policy paper mengenai model desa berketahanan pangan dan iklim yang dapat dijadikan acuan implementatif.
Hal tersebut diungkapkan saat penutupan kegiatan berbagi pengetahuan bertajuk “Desa Berketahanan Pangan dan Iklim” yang diselenggarakan di Jakarta pada Rabu (4/6).
Mulyadin menyatakan harapannya agar kegiatan tersebut mampu meningkatkan kapasitas peserta dalam mendukung terwujudnya desa yang tangguh terhadap krisis pangan dan dampak iklim.
Ia juga menekankan bahwa transformasi menuju desa berketahanan tidak dapat dilaksanakan secara parsial, melainkan memerlukan kolaborasi lintas sektor dan aktor.
“Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkan desa berketahanan pangan dan iklim,” ujarnya seperti dikutip antaranews.com.
Selama kegiatan yang berlangsung pada 2–4 Juni, Kemendes PDTT menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai daerah, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Klungkung, Bali, I Wayan Suteja, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sujaddan.
Dalam paparannya, Sujaddan menekankan pentingnya strategi pemanfaatan dana desa untuk mendukung program ketahanan pangan dan adaptasi perubahan iklim.
Menurutnya, anggaran desa dapat digunakan untuk pembangunan lumbung pangan, sistem irigasi tetes, kebun gizi, pertanian organik, serta program edukasi terkait adaptasi iklim.
Lebih lanjut, ia menyarankan penguatan kelembagaan lokal melalui pembentukan Forum Desa Tangguh Bencana yang bisa berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), organisasi kepemudaan seperti karang taruna, serta pelibatan aktif kelompok perempuan dan pemuda dalam pengembangan usaha pangan berbasis lokal. (Tim)